SMPN 2 Bandar Lampung Luncurkan Karya BATISKA: Batik Teknik Shibori Kreasi Siswa Melalui Program P5

Selasa, 10 Juni 2025 ~ Oleh Hendra Darmawan ~ Dilihat 24 Kali

Bandar Lampung — SMP Negeri 2 Bandar Lampung terus berinovasi dalam mengembangkan potensi siswa melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu bentuk nyata dari implementasi projek ini adalah kegiatan bertema seni budaya yang diberi nama BATISKA, singkatan dari “Batik Teknik Shibori Kreasi Siswa”. Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi kreatif yang menarik dan inspiratif bagi peserta didik untuk mengenal lebih jauh kekayaan seni tekstil dunia sekaligus menumbuhkan karakter pelajar yang berbudaya, kreatif, dan mandiri.

Mengenal BATISKA: Perpaduan Nilai Lokal dan Teknik Global

BATISKA merupakan kegiatan membatik menggunakan teknik shibori, yaitu teknik pewarnaan kain asal Jepang yang menghasilkan motif unik melalui proses lipat, ikat, jepit, dan celup. Teknik ini memperkenalkan siswa pada seni pewarnaan kain yang tidak hanya artistik, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip eksplorasi, keberanian mencoba, serta keunikan dalam berkarya. Kegiatan ini juga tetap membawa nilai-nilai lokal karena dijalankan dalam semangat gotong royong, kebersamaan, dan cinta terhadap hasil karya tangan sendiri.

Projek BATISKA dilaksanakan sebagai bagian dari tema P5 "Kearifan Lokal" yang mengajak siswa untuk mengeksplorasi berbagai bentuk kearifan dan tradisi budaya yang dapat dikembangkan secara kreatif. Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya diberi teori, tetapi juga terjun langsung dalam proses pembuatan karya — mulai dari persiapan bahan, perencanaan desain motif, proses pewarnaan, hingga evaluasi hasil akhir.

Proses yang Menyenangkan dan Mendidik

Kegiatan BATISKA diikuti oleh seluruh siswa jenjang kelas 7 dan 8 secara bertahap. Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi yang difasilitasi oleh guru pendamping P5 serta guru seni budaya. Sebelum praktik, siswa diberi pemahaman tentang sejarah teknik shibori, alat dan bahan yang digunakan, serta cara menjaga keselamatan kerja selama proses pencelupan.

Proses penciptaan motif dilakukan secara manual dan alami. Siswa dilatih untuk menggulung, melipat, mengikat, dan menjepit kain dengan pola tertentu, lalu mencelupkannya ke dalam pewarna tekstil yang aman. Setelah proses pengeringan, setiap karya memiliki pola dan corak yang khas — tidak ada dua kain yang benar-benar sama. Inilah yang membuat BATISKA menjadi kegiatan yang sangat menarik dan personal bagi setiap siswa.

Menumbuhkan Karakter, Bukan Sekadar Karya

Lebih dari sekadar hasil karya seni, BATISKA bertujuan membentuk karakter siswa sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila, seperti kreatif, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan berkebinekaan global. Dengan memadukan nilai budaya global dan lokal, siswa diajak untuk menyadari bahwa proses belajar bisa menjadi menyenangkan dan bermakna, serta berdampak pada pembentukan jati diri yang kuat.

Kepala SMP Negeri 2 Bandar Lampung, Bapak Abdul Khanif, M.Pd., menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini. “BATISKA adalah contoh nyata bagaimana projek P5 dapat dikembangkan menjadi program yang bukan hanya melibatkan siswa secara aktif, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang membanggakan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter bisa hadir melalui proses yang kreatif dan kontekstual,” ungkap beliau.

Panen Raya: Ajang Apresiasi dan Ekspresi Diri

Puncak kegiatan BATISKA ditandai dengan acara Panen Raya P5, yang menampilkan hasil karya siswa dalam bentuk pameran kain batik shibori. Acara ini terbuka untuk seluruh warga sekolah, orang tua siswa, serta tamu undangan dari luar sekolah. Suasana penuh warna dan kreativitas tampak menghiasi area pameran, di mana siswa dengan bangga menjelaskan proses kreatif di balik setiap karya mereka.

Beberapa hasil karya siswa dinilai memiliki nilai artistik dan potensi pasar yang tinggi. Pihak sekolah pun membuka peluang untuk menjadikan BATISKA sebagai kegiatan berkelanjutan yang dapat mendukung program kewirausahaan siswa di masa depan.

Penutup

Melalui kegiatan BATISKA, SMP Negeri 2 Bandar Lampung tidak hanya memperkenalkan siswa pada seni budaya global, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter bangsa yang kuat. Program ini membuktikan bahwa melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan penuh makna. Ke depan, sekolah berkomitmen untuk terus mengembangkan projek-projek serupa yang mampu menyinergikan potensi siswa dengan kebutuhan zaman.